02-04-2020

-Tantangan Menulis ke 79

#Tantangangurusiana

Peran Pengawas Sekolah, Lahirkan Guru Penggerak

Dalam Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di depan kepala sekolah dan pengawas sekolah, pada Jumat 29 November 2019, di Jakarta menyampaikan tentang keinginan agar guru dan siswa merdeka dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru diminta tidak menunggu perintah dari atasan. Melainkan melakukan berbagai inovasi.

Ada dua hal yang dimunculkan Pak Menteri yaitu Merdeka Belajar dan Guru Penggerak. Merdeka belajar dalam arti siswa memiliki kebebasan dalam berekspresi mengembangkan bakat dan minatnya dalam proses pembelajaran. Siswa tidak merasa terbebani dalam belajar sehingga belajar menjadi proses yang menyenangkan. Dengan demikian siswa memiliki kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif.

Untuk melaksanakan merdeka belajar diperlukan guru penggerak. Karena guru menjadi garda terdepan untuk mampu menciptakan perubahan-perubahan, untuk berinovasi dan berkreasi. Guru yang tak pernah bosan memikirkan cara terbaik agar siswanya menjadikan belajar sebagai kebutuhan bukan ajang pemaksaan. Sehingga pembelajaran yang berkualitas dapat diwujudkan.

Dengan demikian guru penggerak harus memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan perubahan, memiliki tanggungjawab yang tinggi untuk berinovasi dan berkreasi. Memiliki kontribusi lebih dari tuntutan tugasnya yang menggambarkan nilai tambah guru untuk peningkatan kinerjanya. Memiliki prilaku Organizational Citizenship Behavior. Dimana guru berbuat secara sukarela tanpa merasa dipaksa dan kepuasan yang didasarkan kepada prestasi atau kinerjanya yang diperolehnya, tidak karena diperintah atau takut kepada atasan dan tidak juga mengharapkan reward. Sehingga akan muncul guru penggerak yang berdedikasi dan profesional.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar merdeka belajar dapat dilaksanakan adalah:

1. Pembelajaran harus berpusat kepada siswa. (Student Learning Centered). Pembelajaran yang terpusat kepada siswa akan memberikan kesempatan lebih kepada siswa untuk berinteraksi, menggali dan mengembangkan potensi dirinya.

2. Melaksanakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa mengapresiasikan dirinya untuk dapat saling berkomunikasi, bekerjasama, berkolaborasi, untuk dapat berpikir kritis dan berkreasi sesuai dengan bakat dan minatnya.

3. Menggunakan metoda yang bervariasi. Seperti tanya jawab, diskusi, presentasi, bermain peran, bermain teka-teki, game pembelajaran dan lainnya. Sedangkan metode ceramah dipakai sebagai pengantar penyampaian tujuan pembelajaran.

4. Memfasilitasi sumber belajar yang bervariasi, sarana belajar yang relevan dengan materi ajar serta menggunakan alat peraga dan media pembelajaran.

5. Memungkinkan guru membawa siswa belajar diluar kelas. Seperti di pustaka sekolah, di lapangan, di taman di kantor pemerintahan bahkan ke tempat wisata.

Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan yang bertugas memberikan pembinaan kepada guru. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 15 tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah menyatakan bahwa Pengawas Sekolah memiliki tanggungjawab dalam membina guru dan kepala sekolah. Kegiatan pembinaan dilakukan dalam bentuk pembimbingan melalui bantuan profesional. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, yang meliputi kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional yang dibuktikan dengan meningkatnya kinerja guru.

Dengan demikian melahirkan guru penggerak di masing-masing sekolah binaan menjadi tugas dan tanggungjawab pengawas sekolah. Dengan demikian pengawas sekolah juga harus mampu menjadikan dirinya pengawas sekolah penggerak. Dalam artian pengawas sekolah yang mampu menciptakan perubahan-perubahan dan selalu berinovasi dan terdepan dalam memberikan pembinaan dan pembimbingan kepada guru agar guru penggerak dapat cepat diwujudkan.

Oleh karena itu penulis sebagai pengawas sekolah telah melakukan pembinaan dan pelatihan profesinal guru untuk mensukseskan merdeka belajar. Membantu guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Pengawas sekolah, kepala sekolah dan guru harus mampu berkolaborasi sebagai tim kerja yang mewujudkan tujuan yang sama mensukseskan pembelajaran dikelas dengan sistim merdeka belajar. Pengawas sekolah akan memantau pembelajaran guru dikelas, dan bersama dengan guru melakukan berbagai inovasi agar merdeka belajar dapat dilaksanakan dikelas tersebut.

1. Membentuk tim kerja yang mampu berkolaborasi mensukseskan merdeka belajar dengan memunculkan guru penggerak.

2. Memfokuskan pembinaan kepada proses pembelajaran yang dilaksanakan guru

3. Melakukan perubahan strategi pengawasan dari pemantauan individu menjadi pemantauan terpadu

4. Mengembangkan metode pembinaan menjadi diskusi terpimpin dan curah pendapat.

5. Menindak lanjuti hasil pengamatan dalam bentuk konsultasi, diskusi dan pemberian contoh

6. Mengoptimalkan bimbingan dan latihan profesional guru melalui wadah KKG.